"Analisis Mahasiswa Prodi Ilmu Pemrintahan Dalam Optimalisi Lahan Tidur sebagai Solusi Ketahanan Pangan Berkelanjutan"
SERANG,-ketahanan pangan merupakan salah satu isu strategis yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan perubahan iklim, kebutuhan akan pangan yang cukup dan berkualitas semakin meningkat. Salah satu solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan adalah dengan optimalisasi lahan tidur.
Lahan tidur adalah lahan yang tidak digunakan atau dibiarkan terlantar, yang sebenarnya dapat digunakan untuk produksi pangan.
Pemerintah Kelurahan Kiara, Kecamatan Walantaka merupakan salah satu wilayah yang berada di kota Serang yang memiliki potensi besar dalam produksi pangan. Namun, masih ada beberapa lahan tidur yang tidak digunakan secara optimal, seperti lahan pekarangan dan lahan milik pemerintah desa.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengoptimalkan lahan tidur tersebut sebagai solusi ketahanan pangan berkelanjutan.
Lahan tidur di Kelurahan Kiara dapat dioptimalkan dengan beberapa cara:
1. Penyuluhan masyarakat.
Hal ini penting untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengoptimalkan lahan tidur sebagai solusi ketahanan pangan berkelanjutan.
2. Pertanian berbasis komunitas.
Pembentukan kelompok tani bertujuan untuk memiliki kesamaan kepentingan dan kondisi lingkungan. Anggota yang masuk dalam kelompok tani dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mengoptimalkan lahan tidur baik itu untuk pertanian, perkebunan, maupun peternakan.
3. Insentif Pemerintah
Dukungan nyata dari pemerintah desa/kota/provinsi sangat diperlukan.
Insentif Pemerintah tersebut dapat berupa bantuan bibit, pupuk, alat pertanian, dan akses permodalan. Dasar hukumnya adalah sebagaimana yang termaktub dalam Keputusan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor 3 Tahun 2025 tentang panduan penggunaan dana Desa dalam mendukung swasembada pangan, yaitu fokus penggunaan dana Desa untuk program ketahanan pangan dialokasikan paling rendah 20%. Dengan demikian, untuk merealisasikan pengoptimalan lahan tidur sebagai solusi ketahanan pangan berkelanjutan diperlukannya dukungan nyata dari pemerintah desa kepada masyarakat.
Menghidupkan Lahan Tidur Pada kenyataannya lahan tidur, seperti permata yang siap dipoles, memiliki potensi untuk disulap menjadi lahan pertanian yang produktif.
Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk menghidupkan lahan tidur adalah dengan melakukan inventarisasi lahan, berupa pendataan lahan tidur, pendokumentasian lahan, dan indentifikasi lahan. Kita perlu mengetahui sebaran lahan tidur yang dapat diolah dan dapat dimanfaatkan. Untuk mengetahui lahan tidur yang dapat digunakan untuk pertanian. Dengan demikian, kita dapat mengembangkan rencana yang komprehensif untuk menghidupkan kembali lahan tidur ini.
Manfaat Optimalisasi Lahan Tidur
Optimalisasi lahan tidur memberikan banyak manfaat, baik dari segi ketahanan pangan, ekonomi, lingkungan, sosial, maupun pembangunan masyarakat. Dengan mengelola lahan yang sebelumnya tidak produktif, masyarakat dapat memperoleh sumber pangan yang lebih stabil, meningkatkan pendapatan, serta menjaga keseimbangan ekosistem.
Selain itu, optimalisasi lahan tidur juga berkontribusi dalam memperkuat kemandirian desa dan mengurangi kemiskinan, sehingga menjadi langkah strategis dalam pembangunan berkelanjutan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah, kelompok tani, dan masyarakat, program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Tantangan dalam Mengoptimalkan Lahan Tidur Salah satu tantangan besar dalam optimalisasi lahan tidur adalah rendahnya partisipasi masyarakat. Beberapa faktor penyebabnya antara lain:
1. Kurangnya kesadaran: Tidak semua masyarakat menyadari manfaat dari pemanfaatan lahan tidur.
2. Minimnya keterampilan pertanian: Beberapa warga mungkin tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan dalam bercocok tanam.
3. Keterbatasan modal: Masyarakat mungkin kesulitan dalam mendapatkan dana untuk membeli bibit, pupuk, atau alat pertanian.
4. Kurangnya dukungan pemerintah atau kebijakan yang belum maksimal: Tanpa adanya regulasi yang jelas atau bantuan dari pemerintah, masyarakat mungkin enggan berpartisipasi.
Strategi Mengatasi Tantangan Berikut adalah langkah strategis yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan lahan tidur guna meningkatkan ketahanan pangan di Kelurahan Kiara meliputi pendataan lahan, penyelenggaraan pelatihan pertanian bagi warga, serta penerapan teknologi pertanian modern, seperti irigasi tetes dan penggunaan pupuk organik.
Selain itu, pembentukan kelompok tani dan kerja sama dengan pemerintah serta sektor swasta dapat memperkuat pemasaran hasil panen. Diversifikasi tanaman dan kebijakan pendukung dari pemerintah daerah juga diperlukan untuk menjaga keberlanjutan program ini.
Dengan upaya tersebut, lahan tidur di Kelurahan Kiara dapat dimanfaatkan secara optimal, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan secara berkelanjutan.
Optimalisasi lahan tidur merupakan solusi nyata untuk meningkatkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Kelurahan Kiara. Dengan dukungan semua pihak, lahan-lahan yang tidak produktif dapat diubah menjadi sumber pangan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga ketahanan pangan bagi masyarakat.
Redaksi.
Post a Comment